Thursday, June 12, 2014

Perempuan Lebih Pilih Organ Vital Pria yang Tebal


 New York Pria kerap minder dengan ukuran organ vitalnya (penis/Mr P). Segala cara dilakukan untuk memperpanjangnya. Kenyataannya, sejumlah perempuan memang mempermasalahkan ukuran, tapi bukan ukuran panjangnya melainkan ketebalannya.

Wanita yang memperhatikan ketebalan kelamin tersebut biasanya pada tipe yang senang melakukan cinta satu malam (one night stand).

Penelitian ini dilakukan pada 41 perempuan yang dibuatkan model penis dari printer 3D berwarna biru dengan panjang 10 cm dengan lingkar 6,3 cm hingga kelamin dengan panjang 21,59 cm dan lingkar 17 cm. Perempuan ini diminta memilih dari 33 model untuk menjadi pasangan cinta satu malam serta pasangan jangka panjang.

Hasilnya, perempuan yang memilih cinta satu malam lebih suka dengan model kelamin yang lebih tebal dibanding rata-rata, dibanding perempuan yang memilih pasangan jangka panjang.

Pada kedua tipe perempuan ini tak menunjukkan perbedaan dalam pilihan panjang. Dalam kedua tipe perempuan ini cenderung memilih ukuran kelamin yang panjangnya 16,5 cm.  Menurut Peneliti di University of California, Los Angeles, Shannon Leung, untuk kelamin pria yang panjang bisa menyebabkan nyeri di leher rahim.

Seperti dilansir Livescience, Rabu (11/6/2014), vagina memiliki banyak ujung saraf yang peka terhadap tekanan dan sensor ini bisa untuk mendeteksi ketebalan penis.

Kelamin pria yang lebih tebal bisa membuat klitoris lebih dekat dengan Miss V selama berhubungan intim sehingga membantu mencapai orgasme.
Sementara pada penelitian bagian kedua, perempuan diberi salah satu model penis dan memungkinkan mereka memeriksanya selama 30 detik. Kemudian perempuan ini diminta memilih model yang sama dari 33 model, baik itu langsung atau setelah menyelesaikan survei selama 10 menit. Setelah menyelesaikan survei, perempuan cenderung melebih-lebihkan ukuran penis dibanding yang mereka periksa sebelumnya.

Peneliti mengatakan, temuan ini bisa meyakinkan para pria untuk percaya diri dengan ukuran kelaminnya. "Pria yang ingin operasi untuk meningkatkan ukuran mereka, mungkin tak harus melakukannya setelah semua ini, jika perempuan suka melebih-lebihkan ukuran penis yang sudah mereka lihat," ujar Leung.

Penelitian ini dilakukan Laboratorium Sexual Psychophysiology and Affective Neuroscience (SPAN) UCLA.

Pada penelitian tahun 2012, sebanyak 60 persen dari 300 perempuan mengatakan ukuran tak memberikan perbedaan. Tapi, perempuan lebih memilih kelamin yang lebih panjang.

No comments:

Post a Comment